Guru merupakan sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Dengan tulus ia memberikan ilmu kepada murid-muridnya, dimuai dari mengajarkan A I U E O dan 1+1 hingga mengajarkan siapa itu Socrates, Plato, dan Aristoteles, bahkan ilmu yang diberikan guru jauh lebih banyak, lebih penting, dan lebih luas dari itu. oleh karenanya, tidak heran jika ada banyak orang yang menulis termasuk menulis puisi tentang guru. Jasa dan pengorbanan guru mungkin terlalu melekat di dalam sanubari tiap orang hingga terciptalah banyak karya sebagai persembahan untuk guru. Mengenai puisi, puisi merupakan seni menulis dengan menggunakan bahasa sebagai kualitas estetisnya. Lalu apakah puisi guru itu?
Puisi guru memiliki dua arti, yaitu puisi yang ditulis oleh guru atau puisi yang ditulis bertemakan guru. Di dalam artikel ini kedua arti dari puisi guru tersebut akan diuraikan. Puisi guru yang berarti puisi yang ditulis untuk guru biasanya puisi tersebut justru tidak bertema guru. Seorang guru yang menulis puisi bisa saja mengangkat tema pendidikan, murid, atau apapun yang berada di sekitarnya. Sebaliknya, puisi yang bertema guru biasanya bukan ditulis oleh tangan seorang guru, bisa saja ditulis oleh seorang murid, atau siapapun yang memiliki kesan tentang seorang guru.
PAHLAWANKU GURU
Siapa pahlawanmu?
Pahlawanku adalah guru
Mengapa begitu?
Sebab ia yang memberiku ilmu
Sebab ia yang mengenalkanku dengan A,I, U
Sebab ia yang mengajariku satu tambah satu
Sebab ia yang membenarkan kesalahanku
Sebab ia yang bersabar atas prilakuku
Oh guru
Alasan apa yang bisa membuatku
Melupakan jasa dan pengorbananmu
Salam baktiku selalu tertuju padamu
Semoga dirimu sehat selalu
***
PESAN GURUKU
Teringat pesan guru sewaktu aku belajar dahulu
Katanya aku harus terus menimba ilmu
Biar terisi otakku
Jawabku dulu
Aku tidak mau
Aku tidak membutuhkan ilmu
Tersenyumlah ayahanda guru
Sambil menepuk pundakku
Ujarnya suatu saat aku akan tahu
Tiada yang lebih berharga dari ilmu
Dan ternyata hari ini suatu saat itu
Aku benar-benar percaya guru
Bahwa tiada yang lebih berharga dari ilmu
Aduh, dasar diriku dungu!
***
Dua puisi di atas merupakan contoh puisi yang ditulis seseorang untuk guru. Terlihat dari isi puisi tersebut bahwa ternyata orang yang menulis puisi itu memiliki kesan yang sangat dalam terhadap guru. Hal itu diekspresikan melalui suatu seni menulis dengan bahasa yang memiliki nilai estetika yang tinggi, sebuah karya yang luar biasa; puisi. Adapun cotoh puisi guru dengan arti kedua yaitu puisi yang ditulis oleh seorang guru diwakilkan dengan contoh puisi berikut:
Alam Raya
Angin berhembus
Ombak berdebur
Perpaduan suara alam yang sangat indah
Mata terpejam
Tangan tertelungkup
Semua terdengar amat sempurna
Siapakah yang menciptakan alam semesta ini, wahai
Tiada yang mampu melebihi ciptaanNya
Keindahan alam yang sangat patut untuk disyukuri
Alasan apakah kalian merusaknya, wahai
Tak bisakah kita bersama-sama melindungi
Agar alam dapat seperti ini selamanya
Agar alam tetap memberi kenyamanan
Agar alam tetap memberi keamanan
Agar alam tetap memberi kesejukan
Agar alam agar alam agar alam
***
Oh, Muridku
Berulang kali kutulis angka-angka itu di papan tulis
Berulang kali mulutku terus menjelaskan
Tapi mengapa tak satupun dari mereka mengerti
Mengapa tak satupun dari mereka terjelaskan
Apa ada yang salah dengan diriku
Apa ada yang salah dengan caraku
Mengapa mereka begitu
Aku tidak pernah tahu
Katanya mereka tak butuh ilmu
Kukatakan bahwa tiada yang lebih berharga dari ilmu
Mereka jawab mereka tak mau tahu
Sekali lagi kuucapkan suatu saat engkau akan tahu
Mereka tetap saja begitu
Memandangiku sambil berlalu
Kutatap punggung-punggung itu
Yang semakin menjauh meninggalkanku
Harapku
Semoga suatu saat mereka benar-benar tahu
Tak ada yang lebih berharga dari ilmu
***