Dalam artikel pertama telah diuraikan selayang pandang dan contoh umum puisi cinta romantis. Sedangkan dalam artikel ini akan dibahas apa itu puisi romantisbeserta contoh umumnya. Perlu diketahui adanya perbedaan antara puisi romantis dengan puisi cinta romantis. Puisi cinta romantis biasanya ditulis oleh seseorang untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada seseorang yang memang telah, atau sedang dimilikinya dengan bahasa puitis yang begitu romantis. Sedangkan puisi romantis merupakan puisi yang ditulis menggambarkan rasa cinta akan tetapi objek dari penulis tidak hanya untuk kekasihnya, melainkan untuk seseorang yang lain yang dia memendam cinta kepada seseorang itu, atau puisi yang dipersembahkan untuk orang-orang yang disayangi yang lain, seperti orang tua, adik, kakak, ataupun sahabat.
Puisi romantis selalu disukai berbagai pihak tanpa kecuali. Meskipun terkadang ada orang yang menyagkal bahwa ia tidak menyukai sebuah puisi, tetapi diam-diam orang tersebut pasti akan membaca, menyimpan, dan mungkin lambat laun akan menyukainya. Jadi tidak akan pernah ada salahnya memulai menulis puisi romantis untuk diberikan kepada siapapu yang menjadi orang kesayangan. Berikut adalah conoh-contoh puisi yang mungkin bisa disebut romantis.
Kau Laksana Bidadari
Berselimut malam engkau datang bagai kumbang
Diam-diam tetapi pasti
Langkahmu pasti akan menghampiri
Aku menunggu saja hadirmu di sini
Meski mungkin akan lama sekali
Tetapi aku tak kan mundur barang satu langkah meski sekali
Malam mulai sepi
Bulan seperti sendiri
Cantik bak ibu peri
Tapi kemudian langkahmu terhenti
Tepat di depan mataku ini
Cahaya bulan yang cantik bak berperi
Tertutup senyummu indah sekali
Aku tak jadi memuji bulan cantik sekali
Karena ternyata kamulah sang bidadari
Cantik tak tertandingi
***
Untuk Mama
Suatu hari aku bangun tidur dan langsung cuci muka
Baru saja aku sadar ada mobil berhenti di muka
Adikku Lala menjerit-jerit seperti bahagia
“Kakak, kakak mama pulang kakak”
Katanya
Aku termenung
Antara bahagia dan kecewa
mama sudah pulang ke desa
Tapi aku belum punya apa-apa
mama menghampiriku
Sambil mencium pipiku
Dia bertanya “Apa kabarmu?”
Aku jawab aku sehat selalu
Bergegas aku pergi ke kamar
Menatap kotak bersampul mawar
Aku ragu apakah ini akan menjadi sesuatu yang benar
Ataukah hanya akan menjadi barang terlantar
Ketika malam mulai menampakkan dirinya
Aku tak membiarkan satu lampu pun menyala
Hingga aku mendengar mama berteriak lilin mana
Saat itu aku mulai memegang tangannya
Perlahan kutuntun mama ke teras rumah
Berbekal satu lilin apa adanya
Aku berbisik pelan dan ibu diam saja
“Selamat hari ibu, mama”
Dan kotak dengan sampul mawar pun kuletakkan di tangannya
***
Bayang-bayang Cinta
Selamat pagi cinta
Cinta? Sejak kapan kupunya cinta?
Sejak aku menatap matanya ternyata
Dan sampai kini aku terus memimpikannya
Siapakah dia batinku bertanya
Ah, aku harus lekas mencarinya
Menanyakan siapa namanya
Dan memberi dia seikat bunga
Mungkin dia akan tertawa
Dan mengucapkan terima kasih sambil bermain mata
Ah aku bahagia membayangkannya
Bagaimana jika itu berwujud nyata
***
Aku Hanya Bisa...
Romantis?
Ah tidak, aku tidak romantis
Hanya seorang pria klimis
Yang bisa memberimu tiap hari kismis
Aku tidak bisa memberimu bunga
Hanya bisa berkata “I Love You” saja
Tidak bisa memberimu coklat
Hanya bisa memberi ciuman semangat
Tidak bisa meberimu baju
Hanya bisa menelponmu tiap waktu
Tidak bisa memberimu berbagai alat
Hanya bisa memberimu seperangkat alat shalat
Tidak bisa membawamu ke luar negeri
Hanya bisa memanjakanmu di sini
Tidak bisa membawamu ke bioskop
Hanya bisa memanjamu dengan melihat bintang lewat teleskop
Tidak bisa hanya sekedar memanfaatkanmu
Tapi aku akan menjagamu seumur hidupku
***
Itu merupakan contoh puisi-puisi romantis yang mungkin tidak terlalu romantis. Setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri dalam menulis. Begitupun dengan menulis puisi. Sekali lagi isi tiap puisi biasanya berbeda-beda tergantung isi hati, pesan, dan kesan yang dirasakan penulis ketika meulis puisi, sebab puisi bisa mencerminkan hati seorang penulisnya. Menulis puisi memang terkadang sangat sulit jika tidak memiliki inspirasi yang mengharuskan menulis puisi sesuai dengan diksi dan rima yang pas ketika dibacakan.
