Puisi Galau Produktif

Galau merupakan gejala pikiran yang kacau, tidak tentu, dan terkadang tidak bisa ditebak apa maunya ketika seseorang mengalami penyakit satu ini. Semua dirasa tidak jelas, semua terasa salah, dan semua terasa tidak membuat hati tenang. Pada saat seseorang mengalami hal seperti ini, biasanya menulis puisi bisa menjadi solusinya. Puisi galau yaitu puisi yang sebagian besar ditulis oleh seseorang yang sedang merasa galau. Meskipun begitu, terkadang ada juga orang yang sedang tidak galau tetapi menulis puisi galau. Intinya, puisi galau adalah puisi yang isinya menggambarkan ketidak tentuan hati seseorang.
Puisi Galau
Masa galau bisa dimanfaatkan sebagai masa yang produkti untuk menulis puisi. Ketika galau selain bercerita kepada seseorang yang dipercaya, perasaan seperti itu juga bisa diekspresikan dengan menulis sebuah tulisan, termasuk puisi. Puisi yang dihasilkan pun terkadang akan sangat terasa dalam dan menyentuh ketika dibaca. Di dalam artikel ini akan ada beberapa contoh umum puisi yang bisa terbilang puisi galau.

Aku Harus Apa?
Hari yang romantis tapi tak ada kata puitis
Bunga tak mampu ungkapkan gejolak hati yang kian membara
Mengapa engkau terus membiarkanku terluka
Padahal aku sudah menerimamu apa adanya
***
Wanitamu
Malam semakin larut dan pagi siap untuk menjemput
Aku masih ngantuk tapi pintu terus diketuk
Ini tengah malam dan mengapa harus ada si pengentuk
Aku si pengantuk sudah sangat ngantuk
Tapi si pengetuk makin keras mengetuk
Dengan malas aku bangkit menuju pintu
Pintu terbuka dan kau ada di situ
Bersama wanita lain pujaanmu
Kau bilang “Sudah malam, aku titip dia di tempatmu”
Aduhai, kau tidak tau betapa galau diriku
***

Perawan Simpanan
Laki-laki mana yang tidak berengsek
Meninggalkan wanita di tengah malam dengan ojek
Dia memilih kabur tanpa pamit
Karena istri menelpon ATM sudah limit
Memang tak nyaman jadi selingkuhan
Didatangi jika hanya diperlukan
Ditinggalkan jika sudah dapat kepuasan
Mengapa oh mengapa Tuhan
Hidup ini begitu berat bagi perawan
***
Mantanku Pergi
Mentari pagi tlah tampakan senyuman
Cantik seperti kau wahai sang impian
Embun yang menetes dari daun
Laksana hadirmu dalam hatiku lambat laun
Engkau datang di saat yang tepat
Dan hati ini tlah tertambat
Namun rupanya aku yang terlambat
kamu kini telah menjadi satu
melainkan bukan lagi dengan aku
kau kini bersamanya melangkah pasti di lembaran baru
***
Gantung
Aku bangun pagi dan Hp tak berdering sama sekali
Biasanya kau telepon atau sms meski sekali
Sekarang sudah tak ada lagi
Aku merindukanmu
Mengapa kau begitu tega membiarkanku menunggu
Tanpa ada keputusan haruskah kita lanjut atau berhenti di situ
***
Pernikahanmu
Kamu bilang dia akan menikahiku
Sahabatku bilang aku jangan percaya seperti itu
Laki-laki besar memberi janji
Tapi tak pernah memberikan yang pasti
Aku tak menyetujui argumen sahabatku
Tapi saat itu dia bilang terserah apa kataku
Dan detik ini aku percaya
Memang sahabatku benar apa adanya
Kini di depan rumahmu ada tenda biru
Hari ini hari pernikahanmu
Sayangnya pengantin wanita bukan aku
Menangis sudah tidak perlu
Yang pasti saat ini wajahku harus hadir di depan matamu
Hanya untuk mengucapkan “Selamat menempuh hidup baru”
Mungkin ada kata lain setelah kalimat itu
“...tanpaku”
***

Puisi-puisi di atas merupakan contoh puisi galau yang disebabkan oleh beberapa keadaan. Memang dewasa ini galau rentan terjadi pada siapapun, utamanya pada kalangan remaja. Hal ini tentunya harus diwaspadai mengingat remaja adalah penerus bangsa. Dikarenakan galau mungkin sudah menajdi budaya, maka tidak ada salahnya membuat penyakit negatif itu menjadi sesuatu yang positif, misalnya membuat puisi agar galau tidak hanya sekedar galau yang tidak ada gunanya, tetapi galau produktif dengan menghasilkan suatu seni tulis. Sesuatu yang ditulis bisa menjadi sebuah kenangan yang berarti suatu saat, seperti pepatah yang diungkapkan penulis terkenal Helvy Tiana Rosa “Ketika sebuah karya ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi”.
Puisi Galau Produktif | SalahLangkah.com | 5